Budidaya Pinang - Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur merupakan dua kabupaten di Provinsi Jambi yang menjadi sentra perkebunan pinang. Komoditas pinang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat dari jaman nenek moyang, Ini ditandai dari beberapa catatan peninggalan kerajaan kuno yang menyatakan pinang sebagai hasil bumi yang diperdagangkan di daerah pantai timur Jambi. Berdasarkan hasil uji kualitas dan mutu pinang, pinang yang berasal dari salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tepatnya kecamatan Betara merupakan pinang pinang terbaik dari segi kandungan tanin dan buahnya. Karena kualitasnya yang baik, maka tidak mengherankan pinang asal Tanjung Jabung (Tungkal & Sabak) menjadi primadona yang paling banyak diburu oleh saudagar (tauke) pinang diberbagai daerah di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari luar negeri. Namun sayangnya, tanaman pinang masih banyak dibudidayakan secara tradisional atau konvensional. Setidaknya petan...
![]() |
Upih Pinang Yang Sudah di Keringkan |
Potensi Budidaya Pinang Dari Buah Sampai Limbahnya
Tanaman Pinang ini adalah tanaman asli asal Indonesia dan populer di Indonesia. Tanaman pinang ini banyak dicari oleh dalam negeri dan beberapa negara luar. Disini kita memiliki informasi mengenai Negara Tujuan Ekspor (NTE) yang memiliki permintaan tinggi, seperti negara pakistan, India dan Bangladesh. Tidak hanya itu, negara selain NTE yang disebutkan tadi, ada juga yang memiliki tingkat permintaan tidak kalah banyaknya, seperti negara Myanmar, Nepal, Thailand dan juga Sri Lanka. Tidak hanya itu, penulis juga pernah sampai ekspor ke Inggris maupun Saudi Arabia.
Biasanya para negara – negara tersebut membeli dalam bentuk pinang utuh dibelah kering, biji pinang muda, juga biji pinang tua. Ada beberapa negara yang menjadikan pinang ini untuk pengganti rokok atau dimakan langsung bersama sirih yang dikemas dari pabrik, bahan baku permen, lalu biji pinang juga potensial untuk bahan baku kosmetik atau industri kecantikan.
Banyaknya permintaan tersebut membuat banyak orang muali melirik Potensi Budidaya Pinang karena semakin menjanjikan, menurut para petani pinang hingga 5 – 10 tahun ke depannya permintaan akan tanaman pinang terus meningkat setiap tahunnya. Mengingat biji pinang memiliki banyak manfaat seperti untuk bahan pewarna kain dan makanan, bahan makanan, dan ditambah lagi biji pinang juga termasuk dalam prioritas WHO (Badan Kesehatan Dunia) sebagai penyusun ramuan obat.
Untuk bisnis buah pinang sendiri kami sudah membuatkan analisa usaha budidaya pinang basah dan budidaya pinang kering, silahkan menuju artikel kami lainnya untuk informasi mengenai analisa usaha budidaya buah pinang basah dan pinang kering ya.
baca juga : Analisa hasil panen pinang dalam satu hektar, pinang kering dan pinang basah
Di artikel kali ini kami akan memberikan informasi kepada para petani Indonesia ataupun calon petani bahwa pinang tidak hanya buah atau bijinya saja yang memiliki nilai jual. Ternyata limbah pinang pun memiliki nilai ekonomis. Seperti Kulit atau sabut pinang contohnya, dan penulis pun pernah ekspor kulit atau sabut pinang ini ke Tiongkok. Selain kulit pinang, ada juga upih pinang atau pelepah pinang yang memiliki pasar ekspor tersendiri.
Masih banyak petani yang belum memiliki informasi ini, karena biasanya petani hanya membuang bagian – bagian tersebut, sehingga banyak disebut limbah karena tidak dapat dimanfaatkan. Namun pada kenyataannya memiliki nilai ekonomis.
Pelepah pinang atau sering disebut Upih pinang ini merupakan salah satu limbah perkebunan pinang yang masih dianggap pemanfaatannya masih sangat minim. Sejak dahulu, upih pinang ini dimanfaatkan oleh masyarakat Asia Tenggara untuk beberapa hal, seperti membuat kipas secara manual dan untuk permainan anak – anak yang biasa disebut Tarik Upih.
Selain itu Upih pinang ini sangat potensial dimanfaatkan untuk menjadi barang / produk yang bernilai ekonomis (dibanding hanya menjadi limbah dan dibuang). Terutama dalam industri manufaktur yang membutuhkan bahan baku dengan luas permukaan yang memadai.
Industri manufaktur ada yang memanfaatkan upih pinang ini untuk menjadi bahan – bahan kerajinan seperti foodware mulai dari sendok, garpu, mangkuk, piring, hingga tas, sendal, meja belajar, lukisan dinding, bingkai foto, dompet dan lain sebagainya. Untuk foodware, bisa dikatakan upih pinang bisa menggantikan prastik atau melamin sebagai bahan bakunya, sehingga sangat eco-friendly. Dan jika dikembangkan jauh lagi, upih pinang memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan industri meubel dan bangunan lho.
Komentar
Posting Komentar