Budidaya Pinang - Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur merupakan dua kabupaten di Provinsi Jambi yang menjadi sentra perkebunan pinang. Komoditas pinang menjadi mata pencaharian masyarakat setempat dari jaman nenek moyang, Ini ditandai dari beberapa catatan peninggalan kerajaan kuno yang menyatakan pinang sebagai hasil bumi yang diperdagangkan di daerah pantai timur Jambi. Berdasarkan hasil uji kualitas dan mutu pinang, pinang yang berasal dari salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tepatnya kecamatan Betara merupakan pinang pinang terbaik dari segi kandungan tanin dan buahnya. Karena kualitasnya yang baik, maka tidak mengherankan pinang asal Tanjung Jabung (Tungkal & Sabak) menjadi primadona yang paling banyak diburu oleh saudagar (tauke) pinang diberbagai daerah di Indonesia untuk memenuhi permintaan dari luar negeri. Namun sayangnya, tanaman pinang masih banyak dibudidayakan secara tradisional atau konvensional. Setidaknya petan
Tanaman pinang pasti sudah tidak terasa asing lagi untuk didengar. Banyak para petani mulai menanam tanaman ini karena prospek kedepannya yang bagus. Misalnya saja, pohon pinang digunakan sebagai salah satu komoditi ekspor yang menguntungkan dimata bisnis. Kerap kali orang-orang memburu pohon ini dengan memilih varietas unggul. Pinang dengan varietas unggul dapat ditemukan pada pohon pinang betara atau wangi. Pinang Betara termasuk varietas unggul nasional karena telah ditetapkan oleh Kementrian Pertanian melalui SK MENTAN Nomor 199/Kpts/SR.120/1/2013 . Namun, pinang wangi juga tak kalah eksis dari betara. Keduanya mempunyai karakteristik masing-masing yang saling membedakan. Berikut, penjelasan lengkap mengenai perbedaan pinang wangi dan pinang betara. Pinang Betara (Kiri), Pinang Wangi (Kanan) 8 Perbedaan Pinang Wangi dan Pinang Betara 1. Pinang Wangi Memiliki Aroma Harum Seperti namanya, pohon ini mempunyai aroma harum mulai dari akar, buah, daun, bunga, hingga hampir keseluruha